------------------
Suatu ketika, Nabiyullah khidhir mendatanginya dan memberi salam “SALAM SEJAHTERA WAHAI WALI QUTUB, PUTRA DARI WALI QUTUB, DAN BAPAK DARI WALI QUTUB”, yah .. Beliaulah Al-Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bin Ahmad Bilfaqih seorang waliyullah, yang dikaruniai keluasan ilmu, kemuliaan akhlak, pribadi yang luhur, putra dari seorang yang amat sholeh yang juga seorang waliyullah dan seperti yang di isyaratkan Nabiyullah Khidlir as. InsyaAllah salah seorang dari putra beliau juga ada yang diangkat derajatnya oleh Allah sampai pada maqom wali quthub.
Dilahirkan pada tanggal yang sama dengan baginda rasul saw. yaitu pada tanggal 12 rabiul awal 1355 H/1935 M dari seorang ulama' kharismatik Habib Abdul Qadir bil faqih dengan Syarifah Ummi Hani binti Abdillah bin Agil di kota Malang. Beliau banyak mendapatkan bimbingan pelajaran dari Ayahnya langsung, juga sempat menempuh pendidikan di madrasah ibtidaiyah hingga tsanawiyah di Lembaga Pendidikan At-Taroqi, Malang, kemudian melanjutkan ke madrasah aliyah di Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah li Ahlis Sunnah Wal-Jamaah, yang mana semua lembaga pendidikan itu juga berada di bawah asuhan ayahandanya sendiri.
Beliau telah hafal Al-quran pada usia 7 tahun, dan telah hafal banyak kitab Hadist lengkap dengan isnadnya & silsilahnya pada usia yang sangat muda, diantar kitab-kitab tersebut adalah Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, Ummahatus Sitt (enam kitab induk hadits), seperti Sunan Abu Daud, Sunan Turmudzy, Musnad Syafiâ, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal; Muwatha' karya Imam Malik, An-Nawadirul Ushul karya Imam Hakim At-Turmudzy, Al-Maajim ats-Tsalats karya Abul Qasim At-Thabrany, dan lain-lain. Beliau juga dikenal ahli dalam ilmu mushtholah hadist, beliau sangat menguasai hal ikhwal hadits berikut perawinya, seperti Rijalul Hadits, yaitu ilmu tentang para perawi hadits. Ia juga menguasai Ilmu Jahr Tadil (kriteria hadits yang diterima) dengan mempelajari kitab-kitab Taqribut Tahzib karya Ibnu Hajar Al-Asqallany, Mizanut Tadil karya Al-Hafidz adz-Dzahaby.
Kedalaman dan keluasan ilmu beliau juga meliputi ilmu fiqh, beliau sangat faham dengan fiqh 4 madzhab, dengan setumpuk prestasi itu beliau sempat menjadi Penasihat Menteri koordinator kesejahteraan rakyat, mufti Lajnah Ifta Syariah, dan pengajar kuliah tafsir dan hadits di IAIN (sekarang UIN - Universitas Islam Negeri, Malang) dan IKIP (sekarang UM - Universitas Negeri Malang), gelar Doktor pun sempat diperolehnya, sampai dikukuhkan sebagai Guru besar atau Profesor, disamping juga tetap menjadi pembina di Pesantren Darul Hadits sepeninggal Ayahnya.
Dakwah beliau dillakukan tidak hanya di dunia kampus dan pesantren, beliau sangat konsisten berdakwah dimanapun beliau berada, sempat melangllang buana ke banyak negeri di belahan dunia ini, di perkotaan sampai ke pelosok pedesaan, tak hanya itu, beliau juga melancarkan tulisan-tulisan yang banyak di muat di media baik elektronik maupun surat kabar diantaranya : harian Merdeka, Surabaya Pos, Pelita, Bhirawa, Karya Dharma, Berita Buana, Berita Yudha, juga tak ketinggalan tulisan-tulisan beliau juga di muat di beberapa media luar negeri, seperti Al-Liwaul Islamy (Mesir), Al-Manhaj (Arab Saudi), At-Tadhammun (Mesir), Rabithathul Alam al-Islamy (Makkah), Al-Arabi (Makkah), Al-Madinatul Munawarah (Madinah).
Seorang Ulama' yang konsisten & tegas dalam amar ma'ruf nahi mungkar, waliyullah yang layak jadi suri tauladan, pendidik yang sarat dengan kasih sayang, sering saat malam, sebelum melaksanakan shalat Tahajjud, beliau selalu sempatkan singgah ke kamar para santri yang sedang tidur. Jika menemukan selimut santrinya tersingkap, beliau membetulkannya tanpa sepengetahuan santri tersebut. Jika ada santri yang sakit, ia segera memberikan obat. Dan jika sakitnya serius, ia akan menyuruh seseorang untuk mengantarkannya ke dokter.
Demikianlah pribadi mulia ini kemudian dipanggil kehadirat Allah rabbul Jalil pada hari Sabtu 24 Jumadil Awal 1411 H (30 November 1991) dalam usia 56 tahun, ribuan orang dari berbagai penjuru Nusantara & Negeri seberang mengantar kepergiannya, setelah dipersemayamkan & di sholatkan di Masjid Agung Jami' kota Malang, beliau di makamkan di Pemakaman umum Kasin, Malang, diiringi isak tangis dan duka yang mendalam dari para pecintanya.
(Disadur ulang oleh : Raden Mas Leyehleyeh)
Dilahirkan pada tanggal yang sama dengan baginda rasul saw. yaitu pada tanggal 12 rabiul awal 1355 H/1935 M dari seorang ulama' kharismatik Habib Abdul Qadir bil faqih dengan Syarifah Ummi Hani binti Abdillah bin Agil di kota Malang. Beliau banyak mendapatkan bimbingan pelajaran dari Ayahnya langsung, juga sempat menempuh pendidikan di madrasah ibtidaiyah hingga tsanawiyah di Lembaga Pendidikan At-Taroqi, Malang, kemudian melanjutkan ke madrasah aliyah di Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah li Ahlis Sunnah Wal-Jamaah, yang mana semua lembaga pendidikan itu juga berada di bawah asuhan ayahandanya sendiri.
Beliau telah hafal Al-quran pada usia 7 tahun, dan telah hafal banyak kitab Hadist lengkap dengan isnadnya & silsilahnya pada usia yang sangat muda, diantar kitab-kitab tersebut adalah Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, Ummahatus Sitt (enam kitab induk hadits), seperti Sunan Abu Daud, Sunan Turmudzy, Musnad Syafiâ, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal; Muwatha' karya Imam Malik, An-Nawadirul Ushul karya Imam Hakim At-Turmudzy, Al-Maajim ats-Tsalats karya Abul Qasim At-Thabrany, dan lain-lain. Beliau juga dikenal ahli dalam ilmu mushtholah hadist, beliau sangat menguasai hal ikhwal hadits berikut perawinya, seperti Rijalul Hadits, yaitu ilmu tentang para perawi hadits. Ia juga menguasai Ilmu Jahr Tadil (kriteria hadits yang diterima) dengan mempelajari kitab-kitab Taqribut Tahzib karya Ibnu Hajar Al-Asqallany, Mizanut Tadil karya Al-Hafidz adz-Dzahaby.
Kedalaman dan keluasan ilmu beliau juga meliputi ilmu fiqh, beliau sangat faham dengan fiqh 4 madzhab, dengan setumpuk prestasi itu beliau sempat menjadi Penasihat Menteri koordinator kesejahteraan rakyat, mufti Lajnah Ifta Syariah, dan pengajar kuliah tafsir dan hadits di IAIN (sekarang UIN - Universitas Islam Negeri, Malang) dan IKIP (sekarang UM - Universitas Negeri Malang), gelar Doktor pun sempat diperolehnya, sampai dikukuhkan sebagai Guru besar atau Profesor, disamping juga tetap menjadi pembina di Pesantren Darul Hadits sepeninggal Ayahnya.
Dakwah beliau dillakukan tidak hanya di dunia kampus dan pesantren, beliau sangat konsisten berdakwah dimanapun beliau berada, sempat melangllang buana ke banyak negeri di belahan dunia ini, di perkotaan sampai ke pelosok pedesaan, tak hanya itu, beliau juga melancarkan tulisan-tulisan yang banyak di muat di media baik elektronik maupun surat kabar diantaranya : harian Merdeka, Surabaya Pos, Pelita, Bhirawa, Karya Dharma, Berita Buana, Berita Yudha, juga tak ketinggalan tulisan-tulisan beliau juga di muat di beberapa media luar negeri, seperti Al-Liwaul Islamy (Mesir), Al-Manhaj (Arab Saudi), At-Tadhammun (Mesir), Rabithathul Alam al-Islamy (Makkah), Al-Arabi (Makkah), Al-Madinatul Munawarah (Madinah).
Seorang Ulama' yang konsisten & tegas dalam amar ma'ruf nahi mungkar, waliyullah yang layak jadi suri tauladan, pendidik yang sarat dengan kasih sayang, sering saat malam, sebelum melaksanakan shalat Tahajjud, beliau selalu sempatkan singgah ke kamar para santri yang sedang tidur. Jika menemukan selimut santrinya tersingkap, beliau membetulkannya tanpa sepengetahuan santri tersebut. Jika ada santri yang sakit, ia segera memberikan obat. Dan jika sakitnya serius, ia akan menyuruh seseorang untuk mengantarkannya ke dokter.
Demikianlah pribadi mulia ini kemudian dipanggil kehadirat Allah rabbul Jalil pada hari Sabtu 24 Jumadil Awal 1411 H (30 November 1991) dalam usia 56 tahun, ribuan orang dari berbagai penjuru Nusantara & Negeri seberang mengantar kepergiannya, setelah dipersemayamkan & di sholatkan di Masjid Agung Jami' kota Malang, beliau di makamkan di Pemakaman umum Kasin, Malang, diiringi isak tangis dan duka yang mendalam dari para pecintanya.
(Disadur ulang oleh : Raden Mas Leyehleyeh)